Home
Info
Sejarah...
Geografi...
Struktur Sosial...
Pemimpin Rakyat...
Pariwisata...
Bisnis...
Forum
Chat
Daftar Kata-kata
Daftar Buku
Links
Baca Buku Tamu
Teken Buku Tamu

Mohon bantu
dengan
sumbangan

Home >>Sejarah Minahasa >>Megalit Minahasa

Megalit Minahasa

Oleh: Santoso Sugondo

Pasal 7: Penutup

Daerah Minahasa memiliki tinggalan megalit yang cukup banyak dan menarik untuk dipelajari atau diteliti lebih lanjut dan dikembangkan bagi kepentingan dunia ilmu pengetahuan, pendidikan ataupun pariwisata. Usaha pemberdayaan perlu diadakan untuk tinggalan-tinggalan megalit di Minahasa ini melalui penelitian, pemeliharaan, dan pemanfaatan untuk tinggalan-tinggalan tersebut. Dalam rangka pemberdayaan ini kiranya kajian wilayah megalit terhadap megalit Minahasa merupakan strategi yang perlu diterapkan. Kajian ini dimaksudkan untuk mengetahui sebaran (distribution) dan hubungan (relationship) dari tinggalan-tinggalan megalit yang ada di Minahasa tersebut. Yang perlu diperhatikan di dalam kajian ini adalah sebaran dari benda-benda dan situs-situs megalit, dan hubungan antara benda dengan benda, serta antara situs dengan situs, maupun hubungan antara benda dan situs dengan lingkungan fisiknya. Kajian ini mempelajari hubungan artefak di dalam ruang (yaitu situs atau wilayah) dan juga hubungan antara berbagai unsur serta lingkungan yang ada di dalam ruang tersebut. Untuk itu sebagai usaha pemberdayaan warisan budaya masa lalu di Sulawesi Utara, yang terkait dengan pemberdayaan dunia ilmu pengetahuan, pendidikan dan kebudayaan, maupun pariwisata serta kesejahteraan masyarakat, maka :

Perlu segera dilakukan revitalisasi kebudayaan di Minahasa untuk kepentingan masyarakat luas dengan pemberdayaan warisan budaya megalit.

Megalit Minahasa perlu dibagi ke dalam 5 (lima) kelompok wilayah sebaran, dan pada setiap kelompok dapat dipilih satu lokasi yang strategis sebagai pusat informasi megalit untuk wilayahnya.

Pada setiap pusat informasi itu perlu dibangun sebuah "Taman Purbakala" yang berisi informasi dan kumpulan replika objek megalit dari setiap wilayah, sebagai bahan belajar-mengajar dan objek wisata budaya.

Kelompok wilayah megalit di Minahasa itu antara lain :

  1. Megalit Tonsea dengan pusatnya di Airmadidi
  2. Megalit Tolour dengan pusatnya di Tondano
  3. Megalit Tomohon dengan pusatnya di Kakas-Kasen
  4. Megalit Kawangkoan dengan pusatnya di Situs Watu Pinawetengan
  5. Magalit Amurang dengan pusatnya di Amurang.

Dengan penerapan strategi kajian dan pembagian kelompok wilayah megalit ini, diharapkan setiap penelitian pemeliharaan ataupun pemanfaatan benda-benda megalit di Minahasa akan lebih terarah dan memperjelas pola sebaran serta latar belakang keberadaan benda-benda tersebut di wilayah ini. Strategi ini diharapkan dapat mendukung empat pokok arahan kebijakan pengembangan kebudayaan nasional dari Direktorat Jenderal Kebudayaan yaitu:

  • intensifikasi peranan budaya sebagai pemberi jatidiri bangsa,
  • pembudayaan kreativitas,
  • pembinaan pusat informasi kebudayaan Indonesia, dan
  • peningkatan prestasi Indonesia di forum internasional (Sedyawati, 1993).

Selain itu strategi ini adalah merupakan penjebaran dari lima tema utama penelitian yang merupakan kebijakan pengembangan penelitian arkeologi di Indonesia, yaitu :

  1. proses dan aliran migrasi,
  2. proses persentuhan budaya,
  3. proses adaptasi dan tumbuhnya budaya lokal (local genius),
  4. proses terjadi dan berlangsungnya diversivikasi kultural, serta
  5. proses integrasi budaya dalam lingkup dan wawasan nasional (Ambary, 1993).


Pasal 7

 

 


© 2004 by Roderick. All rights reserved.write comments to: