Home
Info
Sejarah...
Geografi...
Struktur Sosial...
Pemimpin Rakyat...
Pariwisata...
Bisnis...
Forum
Chat
Daftar Kata-kata
Daftar Buku
Links
Baca Buku Tamu
Teken Buku Tamu

Mohon bantu
dengan
sumbangan

Home >>Sejarah Minahasa >>Sejarah Garis Waktu

Sejarah Garis Waktu

Disusun oleh: Roderick C. Wahr

Konferensi Kepala Walak dgn Pimpinan Belanda Jhr. van Loudon, 1860
Konferensi Kepala Walak dgn
Pimpinan Belanda
Jhr. van Loudon, 1860
ca 1850

Di Minahasa kewajiban untuk membuat perkebunan yang menghasilkan panen besar kopi murah untuk monopoli Belanda. Orang-orang Minahasa menderita dibawah "kemajuan" ini, bagaimanapun, ekonomi, agama dan hubungan sosial dengan penjajah terus bertambah.

1860
Konversi besar-besaran orang Minahasa ke agama Kristen, yang dilakukan oleh pihak Belanda, hampir komplit.

1881
Sekolah-sekolah misionaris di Manado adalah jerih payah pertama dari pendidikan masal di Indonesia dan tamatannya mendapat keuntungan yang lumayan dalam memperoleh posisi di pelayanan pemerintah, militer dan posisi penting lainnya.

1881
F. 's-Jacob (1822-1901) ditunjuk sebagai Gubernur Genera. Di Minahasa kepala-kepala lokal memasuki jawatan pemerintah.

Japanese Paras in Manado, 1945
Pasukan Parasut Jepang
di Manado, 1945
 
1889

Emas ditemukan di Sulawesi Utara. Pemerintah bereaksi dengan menunjuk langsung pemerintahan di Gorantalo dan menutup perjanjian-perjanjian dengan kerajaan lokal.

1945
Click to enlarge
Dr. G.S.S.J.
Ratulangi

Sekutu megebom Manado dengan berat. Selama perang kemerdekaan melawan kembalinya Belanda yang berikut, ada perpecahan berat antara kelompok yang pro-Indonesia dan yang lebih berpihak kepada federalisme yang disponsor oleh Belanda.
Penunjukan seorang Manado yang beragama Kristen, Sam Ratulangi, sebagai gubernur republik Indonesia timur yang pertama, menenentukan kemenangan dukungan Minahasa untuk republik.

1956
Eksport ilegal tumbuh dengan subur. Pada bulan Juni Jakarta memerintahkan penutupan pelabuhan Manado, pelabuhan penyelundupan yang paling sibuk di republik. Pemimpin lokal menolak hal tersebut dan Jakarta mundur.


1850 - 1956


© 2004 by Roderick. All rights reserved.write comments to: